PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Fitrah
adalah sesuatu yang baik yang tertanam sejak kita ada (potensi kebaikan). Jadi
sesungguhnya potensi kebaikan adalah sudah pada manusia sejak ia ada.
Hati/jiwa/hati nurani/sanubari/kalbu, kesemuanya itu ada pada fitrah
sebagaimana ikrar primordial yang harus di dengan dan memeliharanya.
Manusia
itu adalah makhluk hidup berdasarkan simbol-simbol. Manusia adalah makhluk yang
diciptakan dalam bentuk-bentuk yang sebaik-baiknya dan kompleks. Di mana dalam
bentuk yang sebaik-baiknya yaitu secara fisik, jasmani, lahiriah atau tata
letak anggota tubuh dan susunan organisasi. Secara rohaniah yaitu bersih.
Yang
perlu diketahui adalah mana yang baik dan mana yang tidak baik (buruk), mana
yang benar dan mana yang salah dengan jalan mempelajarinya. Agama Akhlak –
Nilai Budaya – Etika dan Moralistik.
B.
TUJUAN
DAN MANFAAT PENULISAN
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami lebih jauh lagi tentang
tujuan dan manfaat manusia sebagai pandang hidup, tanggung jawab dan
kebudayaan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Menurut
Prof. Dr. Koentjaraningrat bahwa pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut
oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selektif oleh para individu dan
golongan di dalam masyarakat tersebut. Sedangkan TAP MPR No. 2 Tahun. 1982
tentang P-4, pandangan hidup suatu negara adalah suatu kristalisasi dari
nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu sendiri yang dilayani kebenarannya dan
menimbulkan tekad pada manusia untuk mewujudkannya.
Di
dalam pandangan hidup itu terkandung konsep dasar nilai-nilai mengenai
kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa serta terkandung
pikiran-pikiran yang terdalam mengenai wujud kehidupan suatu bangsa yang lebih
baik. Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas kearah
mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan
pandangan hidup yang jelas, suatu bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman
bagaimana ia memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya
yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju. Berpedoman pada pandangan
hidup itu pula suatu bangsa akan mampu membangun dirinya.
Karena
itu dalam melaksanakan pembangunan misalnya kita tidak begitu saja mencontoh
atau meniru model yang dilakukan oleh bangsa lain tanpa menyesuaikan dengan
pandangan hidup dan kebutuhan-kebutuhan bangsa kita sendiri. Suatu corak
pembangunan yang baik dan memuaskan bagi suatu bangsa belum tentu baik bagi
bangsa lain. Dengan demikian, karena itulah pandangan hidup suatu bangsa
merupakan masalah yang sangat asasi bagi kekokohan dan kelestarian suatu
bangsa.
Ada
bermacam-macam sumber pandang hidup. Ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga
kelompok, yaitu :
a. Pandangan
hidup yang bersumber dari agama (pandangan hidup muslim) pandangan hidup ini
mempunyai kebenaran mutlak sebagai contoh pandangan muslim (orang islam)
bersumber dari ALQURA`AN dan Sunnah Rasul (sikap, perkataan dan perbuatan Nabi
Muhammad SAW). Dengan demikian maka pandangan hidup muslim adalah kesetiaan pad
Islam tentang berbagai masalah asasi hidup manusia, yang merupakan jawaban
muslim yang Islam oriented mengenai pelbagai persoalan pokok hidup manusia
tersimpul dalam ALQUR`AN dan Hadist.
b. Pandangan
hidup yang bersumber dari ideologi merupakan abstrakj\ dari nilai budaya suatu
negara atau bangsa, misalnya ideologi Pancasila dapat merupakan sumber
pandangan hidup sebagaimana halnya P4
c. Pandangan
hidup yang bersumber dari hasil perenungan seseorang sehingga dapat merupakan
ajaran atau etika untuk hidup, Misalnya aliran kepercayaan.
B.
MANUSIA
DAN TANGGUNG JAWAB
Pengertian
tanggung jawab secara harfiah tanggung jawab adalah suatu yang menjadi
kewajiban/keharusan untuk dilaksanakan, dibalas, dan sebagainya. Secara
terminologi tanggung jawab adalah kewajiban untuk berbuat sesuatu yang menjurus
kepada pengabdian kesadaran akan hak dan kewajiban serta wajib berkorban demi
cinta kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, negara dan agama.
Sedangkan menurut Suryadi tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah
laku atau perbuatannya, baik yang di sengaja maupun yang tidak disengaja.
Aspek-aspek
tanggung jawab :
1. Kewajiban
itu adalah sesuatu yang harus dilakukan yang menjadi tanggungan/keharusan.
Kewajiban meliputi kewajiban pada :
- Tuhan
- Diri
sendiri
- Keluarga
- Sesama
manusia
- Pemerintah
2. Kapan
seseorang dapat dikatakan sudah bertanggung jawab ?
Perhatikan
diagram berikut :
PERBUATAN
|
KESADARAN
|
PENGABDIAN
|
PENGORBANAN
|
SUSUNAN HASIL
|
-
Kematangan pribadi
-
Keseimbangan / keselarasan
antara manusia
3. Menumbuhkan
rasa tanggung jawab
Sikap
yang perlu dibina antara lain :
- Kesadaran
- Kasih
sayang
- Mendekatkan
diri pada Tuhan
C.
MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN
Manusia
adalah makhluk yang berbudaya. Pengertian sederhana kebudayaan adalah hasil
cipta, rasa dan karsa manusia. Pengertian kompleks (menurut defenisi Ciyde
Kluehohn dan Alfred L. Kroeber) kebudayaan terdiri dari pola-pola tingkah laku,
baik yang eksplisit yang implisit, yang diperoleh manusia, kemudian dilahirkan
melalui simbol-simbol sehingga terbentuk hasil capaian yang bercorak tersendiri
pada kelompok manusia termasuk hasilnya berupa benda-benda budaya.
Kebudayaan
(culture) secara jasmani terdiri atas : Alat-alat, perumahan, pakaian, makanan
dan lain-lain. Sedangkan secara rohani terdiri dari kesenian, kepercayaan,
pengetahuan, adat-istiadat, dan lain-lain. Ethos (inti) kebudayaan yaitu yang
menjadi dasar esensial suatu kebudayaan dan melatar belakangi. Nilai kebudayaan
(peradaban/cillivisation) sesuatu yang baik, yang diinginkan, dicita-citakan
dan dianggap penting oleh pemilik kebudayaan.
Nilai
kebudayaan yang didalamnya didominasi oleh nilai kebajikan disebut kebudayaan
MORALISTIK menurut David Bidney. Kebudayaan ini dihidupkan dan diselenggarakan
sesuai dengan ide dominan.
Adapun
fungsi nilai-nilai kebudayaan antara lain :
1. Menjadi
dasar tindakan/perilaku masyarakat
2. Membantu
masyarakat sehingga berfungsi dengan baik
3. Alat
pengawas dengan daya tekan dan pengikat tertentu
4. Alat
solidaritas di kalangan anggota masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Jadi
pandangan hidup itu dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima oleh akal.
Benar menurut akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat
diperoleh dengan akal (ilmu dan teknologi). Pandangan hidup ini disebut
liberalisme. Kebenaran akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat,
walaupun tingkah laku dan perbuatan itu bertentangan dengan hati nurani.
Ajaran
agama dari pemuka-pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia, sifatnya
relatif (terbatas). Ajaran agama termasuk dalam kebudayaan, terdapat dalam
buku-buku agama yang ditulis oleh pemuka-pemuka agama yang sifatnya dapat
berubah-ubah sesuai dengan perkembangan agama.
B.
SARAN
Demikianlah
makalah ini kami buat, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu masukan dan kritikan yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
- DRADJAT,ZAKIAH,
1999 (Dasar-Dasar
Agama Islam)
- Abdullah,
M.Yastimin, 2006 (STUDI ISLAM KONTENPORER) . Cet I Jakarta ; AMZAH