Saturday 21 May 2016

Fitrah Manusia


PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
Fitrah adalah sesuatu yang baik yang tertanam sejak kita ada (potensi kebaikan). Jadi sesungguhnya potensi kebaikan adalah sudah pada manusia sejak ia ada. Hati/jiwa/hati nurani/sanubari/kalbu, kesemuanya itu ada pada fitrah sebagaimana ikrar primordial yang harus di dengan dan memeliharanya.
Manusia itu adalah makhluk hidup berdasarkan simbol-simbol. Manusia adalah makhluk yang diciptakan dalam bentuk-bentuk yang sebaik-baiknya dan kompleks. Di mana dalam bentuk yang sebaik-baiknya yaitu secara fisik, jasmani, lahiriah atau tata letak anggota tubuh dan susunan organisasi. Secara rohaniah yaitu bersih.
Yang perlu diketahui adalah mana yang baik dan mana yang tidak baik (buruk), mana yang benar dan mana yang salah dengan jalan mempelajarinya. Agama Akhlak – Nilai Budaya – Etika dan Moralistik. 

B.   TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami lebih jauh lagi tentang tujuan dan manfaat manusia sebagai pandang hidup, tanggung jawab dan kebudayaan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.   PENGERTIAN MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Menurut Prof. Dr. Koentjaraningrat bahwa pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat tersebut. Sedangkan TAP MPR No. 2 Tahun. 1982 tentang P-4, pandangan hidup suatu negara adalah suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu sendiri yang dilayani kebenarannya dan menimbulkan tekad pada manusia untuk mewujudkannya.
Di dalam pandangan hidup itu terkandung konsep dasar nilai-nilai mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa serta terkandung pikiran-pikiran yang terdalam mengenai wujud kehidupan suatu bangsa yang lebih baik. Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas kearah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan pandangan hidup yang jelas, suatu bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju. Berpedoman pada pandangan hidup itu pula suatu bangsa akan mampu membangun dirinya.
Karena itu dalam melaksanakan pembangunan misalnya kita tidak begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan oleh bangsa lain tanpa menyesuaikan dengan pandangan hidup dan kebutuhan-kebutuhan bangsa kita sendiri. Suatu corak pembangunan yang baik dan memuaskan bagi suatu bangsa belum tentu baik bagi bangsa lain. Dengan demikian, karena itulah pandangan hidup suatu bangsa merupakan masalah yang sangat asasi bagi kekokohan dan kelestarian suatu bangsa.
Ada bermacam-macam sumber pandang hidup. Ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu :
a.    Pandangan hidup yang bersumber dari agama (pandangan hidup muslim) pandangan hidup ini mempunyai kebenaran mutlak sebagai contoh pandangan muslim (orang islam) bersumber dari ALQURA`AN dan Sunnah Rasul (sikap, perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad SAW). Dengan demikian maka pandangan hidup muslim adalah kesetiaan pad Islam tentang berbagai masalah asasi hidup manusia, yang merupakan jawaban muslim yang Islam oriented mengenai pelbagai persoalan pokok hidup manusia tersimpul dalam ALQUR`AN dan Hadist.
b.    Pandangan hidup yang bersumber dari ideologi merupakan abstrakj\ dari nilai budaya suatu negara atau bangsa, misalnya ideologi Pancasila dapat merupakan sumber pandangan hidup sebagaimana halnya P4
c.    Pandangan hidup yang bersumber dari hasil perenungan seseorang sehingga dapat merupakan ajaran atau etika untuk hidup, Misalnya aliran kepercayaan.  

B.   MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
Pengertian tanggung jawab secara harfiah tanggung jawab adalah suatu yang menjadi kewajiban/keharusan untuk dilaksanakan, dibalas, dan sebagainya. Secara terminologi tanggung jawab adalah kewajiban untuk berbuat sesuatu yang menjurus kepada pengabdian kesadaran akan hak dan kewajiban serta wajib berkorban demi cinta kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, negara dan agama. Sedangkan menurut Suryadi tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya, baik yang di sengaja maupun yang tidak disengaja.
Aspek-aspek tanggung jawab :
1.    Kewajiban itu adalah sesuatu yang harus dilakukan yang menjadi tanggungan/keharusan. Kewajiban meliputi kewajiban pada :
-       Tuhan
-       Diri sendiri
-       Keluarga
-       Sesama manusia
-       Pemerintah
2.    Kapan seseorang dapat dikatakan sudah bertanggung jawab ?
Perhatikan diagram berikut :
PERBUATAN
KESADARAN
PENGABDIAN
PENGORBANAN
SUSUNAN HASIL
 





-       Kematangan pribadi
-       Keseimbangan / keselarasan antara manusia
3.    Menumbuhkan rasa tanggung jawab
Sikap yang perlu dibina antara lain :
-       Kesadaran
-       Kasih sayang
-       Mendekatkan diri pada Tuhan

C.   MANUSIA DAN KEBUDAYAAN 
Manusia adalah makhluk yang berbudaya. Pengertian sederhana kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia. Pengertian kompleks (menurut defenisi Ciyde Kluehohn dan Alfred L. Kroeber) kebudayaan terdiri dari pola-pola tingkah laku, baik yang eksplisit yang implisit, yang diperoleh manusia, kemudian dilahirkan melalui simbol-simbol sehingga terbentuk hasil capaian yang bercorak tersendiri pada kelompok manusia termasuk hasilnya berupa benda-benda budaya.
Kebudayaan (culture) secara jasmani terdiri atas : Alat-alat, perumahan, pakaian, makanan dan lain-lain. Sedangkan secara rohani terdiri dari kesenian, kepercayaan, pengetahuan, adat-istiadat, dan lain-lain. Ethos (inti) kebudayaan yaitu yang menjadi dasar esensial suatu kebudayaan dan melatar belakangi. Nilai kebudayaan (peradaban/cillivisation) sesuatu yang baik, yang diinginkan, dicita-citakan dan dianggap penting oleh pemilik kebudayaan.
Nilai kebudayaan yang didalamnya didominasi oleh nilai kebajikan disebut kebudayaan MORALISTIK menurut David Bidney. Kebudayaan ini dihidupkan dan diselenggarakan sesuai dengan ide dominan.
Adapun fungsi nilai-nilai kebudayaan antara lain :
1.    Menjadi dasar tindakan/perilaku masyarakat
2.    Membantu masyarakat sehingga berfungsi dengan baik
3.    Alat pengawas dengan daya tekan dan pengikat tertentu
4.    Alat solidaritas di kalangan anggota masyarakat.    


BAB III
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
Jadi pandangan hidup itu dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima oleh akal. Benar menurut akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal (ilmu dan teknologi). Pandangan hidup ini disebut liberalisme. Kebenaran akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun tingkah laku dan perbuatan itu bertentangan dengan hati nurani.
Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia, sifatnya relatif (terbatas). Ajaran agama termasuk dalam kebudayaan, terdapat dalam buku-buku agama yang ditulis oleh pemuka-pemuka agama yang sifatnya dapat berubah-ubah sesuai dengan perkembangan agama.

B.   SARAN
Demikianlah makalah ini kami buat, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu masukan dan kritikan yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.


DAFTAR PUSTAKA

-       DRADJAT,ZAKIAH, 1999 (Dasar-Dasar Agama Islam)
-       Abdullah, M.Yastimin, 2006 (STUDI ISLAM KONTENPORER) . Cet I Jakarta ; AMZAH